ISTIQFAR & ZIKIR 1.0

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Perdamaian dan rahmat atas Nabi yang mulia Muhammad dan teman-temannya dan pengikut mengikutinya ke Hari Kiamat.



Teman-teman yang diberkati,

Istighfar sering ditafsirkan oleh belas kasih Allah Subhanahu wa Ta'ala karena dosa atau kesalahan. Biasanya jika seseorang melakukan pelanggaran dan kemudian menyesali perbuatannya, maka ketulusan tulus dengan pertobatan yang tulus akan diucapkan dengan harapan bahwa dosa atau rasa bersalah akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.



Jika dilihat dalam pengertian istighfar, tidak ada perbedaan antara istighfar dan pertobatan. Dari satu sudut, istighfar dan pertobatan memiliki makna yang sama yaitu kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Keduanya memiliki kesamaan dalam aplikasi untuk menghapus apa yang tidak seharusnya (dosa).



Esensi istighfar dalam Islam adalah untuk menundukkan jiwa, hati dan pikiran kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sambil memohon pengampunan atas segala dosa. Allah Subhanahu wa Ta'ala menginstruksikan para hamba-Nya untuk bertingkah laku seperti yang Ia katakan dalam Al Qur'an:



"Dan mohon ampun kepada Allah, karena Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang" (QS an-Nisaa: 106)



Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata: "Dan minta pengampunan atas dosamu, dan rayakanlah pujian Tuhanmu di pagi dan petang."

(QS al-Mukmin: 55)



Allah Subhanahu wa Ta'ala juga menasihati para hamba-Nya untuk selalu menjadi orang yang benar secara pribadi bukan hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk orang percaya, pria dan wanita. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:



"Dan mintalah pengampunan untuk kesalahan yang Anda lakukan, dan untuk dosa-dosa orang percaya (pria dan wanita)." (QS. Muhammad: 19)



Meskipun istighfar adalah sunat, tetapi perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam ayat-ayat di atas menunjukkan pernyataan bahwa istighfar adalah klaim agama yang tak terbantahkan. Oleh karena itu merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk selalu terlibat tidak hanya sebagai syarat untuk dipenuhi, tetapi juga untuk merebut fadhilat istighfar sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an dan tradisi Nabi shallallahu 'alaihi wassalam.